NIM : 15101109
KElas : Sistem Basis Data H
1.
TUJUAN
PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT
Penerapan sistem informasi pada rumah sakit bertujuan untuk
mengantisipasi pengulangan pekerjaan administrasi yang dapat memicu terjadinya
human error sehingga potensi kerugian Rumah Sakit dapat ditekan.
2. BENTUK DATA YANG
DIOLAH PADA RUMAH SAKIT
Bentuk data yang digunakan pada sekolah yaitu berupa data
medik pasien, data administrasi.
3.
PROSES
PENGOLAHAN DATA PADA RUMAH SAKIT
1.
Pelayanan Utama (Front Office)
Setiap Rumah Sakit memiliki prosedur yang unik (berbeda satu
dengan lainnya), tetapi secara umum/generik memiliki prosedur pelayanan
terintegrasi yang sama yaitu proses pendaftaran, proses rawat (jalan atau inap)
dan proses pulang.
Setiap Rumah Sakit memiliki prosedur yang unik (berbeda satu
dengan lainnya) tetpi secara umum/generik memiliki prosedur pelayanan terintegrasi
yang sama yaitu proses pendaftaran, proses rawat (jalan atau inap) dan proses
pulang.
Data yang dimasukan pada proses rawat akan digunakan pada
proses rawat dan pulang. Selama proses perawatan, pasien akan menggunakan
sumber daya, mendapat layanan dan tindakan dari unit-unit seperti farmasi,
laboratorium, radiologi, gizi, bedah, invasive, diagnostic, non invasive dan
lainnya. Unit tersebut mendapat
order/pesanan dari dokter (mialnya berupa resep untuk farmasi, formulir lab dan
sejenisnya) dan perawat. Jadi dokter dan perawat sebagai aktor/SDM inti pada
proses bisnis Rumah Sakit (seluruh order berasal dari mereka). Karena itu kami
menyebutkan inti sistem ini sebagai order communication system.
2.
Pelayanan Administratif (Back Office)
Proses umum Back Office diantaraya perencanaan,
pembelian/pengadaan, pemelihaaraan stok/inventory, pengelolaan aset,
pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar, dan
lainnya). Proses Back Office ini berhubungan dengan proses pada Front Office.
Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber daya fisik
(manusia, uang, mesin/alat kesehatan/aset, material seperti obat, reagen, alat
tulis kantor, barang habis pakai dan sejenisnya). Walaupun proses bisnis setiap
Rumah Sakit unik tapi tetap terdapat proses umum, diantaranya perencanaan,
pembelian/pengadaan, pemeliharaan stok/inventory, pengelolaan Aset, pengelolaan
SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan lainnya). Proses
back office ini berhubungan/link dengan proses pada front office, digambarkan
berikut ini. Proses bisnis data tidak terstruktur. Proses-proses bisnis
tersebut di atas yang melibatkan data-data terstruktur, yang dapat dikelola
dengan relational database management system, selain itu terdapat proses bisnis
yang melibatkan data yang tidak terstruktur seperti alur kerja, surat diposisi,
email, manajemen proyek, kolaborasi, team work, manajemen dokumen dan
sejenisnya.
4.
INFORMASI
YANG DIHASILKAN OLEH RUMAH SAKIT
·
Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang
menyebabkan duplikasi data sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan
pelayanan menjadi lambat, tumpukan filing sehingga memerlukan tempat filing
yang cukup luas.
·
Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak
terpusat menyebabkan data tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian
mempunyai asumsi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit
/Instalasi.
·
Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara
manual menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar dan tidak
singkrong dari unit satu ke yang lainya dan akan menimbulkan banyaknya
perubahan data (efeknya banyak pelayanan akan berdasarkan sesuka perawat/dokter
sehinga dokter / perawat bisa menambah bahkan mengurangi data/tarif sesuai
dengan kondisi saat itu, misal yang berobat adalah saudaranya maka dengan
seenaknya dokter/perawat memberikan diskon tanpa melalu prosedur yang tepat,
sehingga menimbulkan kerugian pada pihak rumah sakit.
·
Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan
informasi harus direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi
terlambat dan kurang dapat dipercaya kebenarannya.
5.
MANFAAT
DARI INFORMASI YANG DIBERIKAN
Memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat
baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau
pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan
tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial.
6. PENGETAHUAN YANG DIDAPAT
1. Berdasarkan
definisi di atas, maka kita dapat membagi SIMRS menjadi 6 komponen utama guna
menunjang terlaksananya penerapan SIMRS yang benar dan sesuai kebutuhan:
2. Software
(Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)
3. Hardware
(perangkat Keras berupa komputer, printer dan lainnya)
4. Networking
(jaringan LAN, wireless dan lainnya)
5. SOP
(Standard Operating Procedure)
6. Komitmen
(komitmen semua unit / departemen / instalasi yang terkait untuk sama-sama
mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di-input)
7.
SDM (sumberdaya manusia adalah faktor utama suksesnya
sebuah sistem dimana data di-input dan diproses melalui tenaga SDM tersebut).
REFRENSI
http://herlinnuraeniwijaya.blogspot.co.id/2014/12/sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar